Selasa, 19 Juni 2012

Sedikit Sejarah Kota Balikpapan


Awalnya Balikpapan adalah tempat persinggahan pedagang-pedagang dari Banjar (Banjarmasin) yang akan menuju ke Kalimantan bagian timur. Pedagang asal Banjar tersebut membawa dagangan seperti beras, kain, garam, dan lainnya. Saat singgah, mereka menemukan sesuatu di sepanjang pesisir pantai Balikpapan. Ada banyak cairan hitam kecoklatan yang mengalir dari tanah di pesisir pantai Balikpapan. Cairan hitam yang mudah terbakar itu diambil oleh para pedagang untuk dijual/sebagai bahan bakar. Lama kelaman mereka tidak hanya singgah di Balikpapan, tetapi akhirnya menetap dan membuat sebuah kampung. Kampung tersebut dinamakan ‘Kampung Baru’. Letaknya di dekat Pulau Tukung.


Pulau Tukung Balikpapan
Dinamakan Kampung Baru karena di kampung ini mereka menetap dan memulai hidup baru. Penduduk pertama Kampung Baru ini kebanyakan adalah pedagang-pedagang dari Banjardan Sulawesi. Penduduk pertama Kampung Baru ini kebanyakan adalah pedagang dari Banjar dan Sulawesi. Keberadaan lantung/cairan minyak di pesisir pantai Balikpapan kemudian diketahui oleh Belanda.
Di tahun 1890 Belanda membeli daerah sekitar pesisir pantai Balikpapan dari Kesultanan Kutai. Konon kandungan minyak bumi di Balikpapan saat itu adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Maka dilakukanlah pengeboran pertama kali oleh Belanda pada tanggal 10 Februari 1897. Awal tahun 1900 dibangunlah instalasi pengolahan kilang minyak Balikpapan oleh Belanda. Pembangunan kilang tersebut membuat Kampung Baru harus tergusur ke sebelah utara kilang. Selain membangun kilang, Belanda jg membangun fasilitas pendukung lainnya. Dibangunlah perumahan dengan gaya khas Eropa di Gn.Dubbs. Dibangun pula fasilitas seperti lapangan bola (sekarang lapangan merdeka), tempat hiburan (sekarang banua patra).


Lapangan Merdeka Balikpapan
Dibangun pula fasilitas seperti rumah sakit, sekolah. Belanda jg mendatangkan tenaga kerja untuk kilang dari berbagai daerah seperti dari jawa dan sulawesi. Inilah sebabnya kenapa penduduk Balikpapan saat ini terdiri dari berbagai macam suku. Indonesia mini.
Di tahun 1930an ada sebuah perkampungan utk pedagang-pedagang cina. Letaknya di depan Monpera sekarang.


Monpera
Diseberang perkampungan cina tersebut ada sebuah pasar. Pasar tersebut melengkapi dua pasar yang sudah ada sebelumnya. Pasar Klandasan dan pasar di kampung baru.
Pasar Klandasan
Di thn 1930an ada dua rumah sakit. Rumah sakit BPM (sekarang rumah sakit Pertamina) dan rumah sakit Juliana (skr jd SMP swasta).


Rumah Sakit Pertamina
Perkampungan ada di kampung baru dan klandasan. Sedangkan daerah gunung sari dulunya masih hutan. Daerah gunung sari dulu hanya jalan setapak. Hanya ada satu kampung kecil disana. Penduduk yang tinggal di kampung gunung sari adalah penduduk yang enggan membayar pajak kepada Belanda. Perkampungan cina yg ada di dpn Monpera td kemudian pindah ke daerah Pandan Sari.  Orang-orang Belanda hidup sangat ekslusif. Tidak mau membaur dengan pribumi. Termasuk dalam hal pendidikan. Dulu ada beberapa sekolah khusus untuk orang-orang Belanda di Balikpapan. Namun hanya ada satu sekolah untuk pribumi. Sekolah tersebut hanya tingkat dasar. Sedangkan untuk melanjutkan ke tingkat lebih tinggi harus ke Banjarmasin.
Jalanan di Balikpapan dulu masih sempit. Hanya selebar 2 hingga 3 meter. Dulu di kilang minyak Balikpapan ada transportasi kereta. Khusus untuk pekerja-pekerja kilang. Perkembangan kilang minyak Balikpapan sangat pesat. Puluhan kapal mengangkut minyak bumi ke negara-negara Eropa. Tak heran, beberapa negara mengincar kota Balikpapan dengan kekayaan minyaknya. Salah satunya : Jepang. Jepang sangat mengincar kota Balikpapan. Dikirimlah mata-mata ke Balikpapan yg menyamar sebagai pedagang. Mata-mata Jepang tersebut mendata pos-pos pertahanan Belanda. Dan juga kekuatan pasukan Belanda. Pada tanggal 18 Januari 1942 Belanda menerima ultimatum dari Jepang untuk menyerahkan kota Balikpapan. Ultimatum tersebut tidak digubris oleh pihak Belanda di Balikpapan. Mereka lebih memilih melawan daripada menyerah.
Pada tgl 22 Januari 1942, dibawah pimpinan Jendral Shizuo Sakaguchi, Jepang menyerang Balikpapan. Sesampainya di Balikpapan, Jepang terkejut. Karena kilang minyak sudah dihancurkan terlebih dahulu oleh Belanda. Jepang yg dongkol karena hanya mendapat abu dan arang, kemudian menyerang Belanda ke berbagai penjuru Balikpapan. Terjadi pertempuran sengit di Balikpapan. Dentuman peluru, aroma mesiu, dan asap hitam membumbung. Jepang yg terkenal kejam tanpa ampun membunuh setiap orang Belanda yang ditemuinya. Ada sebuah kisah memilukan saat tentara Jepang menyisir daerah Gunung Pancur. Untuk mencari jenderal Belanda.  Ada 3 petinggi Belanda dan keluarganya yg terjebak di perumahan di gunung pancur. Mereka mencoba melawan saat tentara Jepang memergoki mereka. Namun naas, akhirnya 3 keluarga tsb dibantai oleh Jepang. Itulah mengapa 3 rumah di gunung pancur yg jadi tempat pembantaian tsb sampai skr terkenal angker. Penyisiran mencari org2 Belanda oleh tentara Jepang berlanjut hingga ke sebuah markas tentara Belanda. Markas tsb terletak di daerah gunung sari. Bangunan markas tsb smpat difungsikan sbg rmh sakit.  Markas tsb juga dikenal sbg Puskib. Bangunannya skr sdh dibongkar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar